Jumat, 12 Desember 2014

DISTOSIA BAHU

DISTOSIA BAHU


Definisi

Distosia bahu adalah suatu keadaan dimana setelah kepala dilahirkan, bahu anterior tidak dapat lewat di bawah simfisis pubis. Kondisi ini merupakan kegawatdaruratan obstetri karena bayi dapat meninggal jika tidak segera  dilahirkan.

Diagnosis

Tanda distosia bahu yang harus diamati penolong persalinan adalah:
  • Kesulitan melahirkan wajah dan dagu
  • Kepala bayi tetap melekat erat di vulva atau bahkan tertarik kembali (turtle sign)
  • Kegagalan paksi luar kepala bayi
  • Kegagalan turunnya bahu

Faktor Predisposisi

  • Waspadai terjadinya distosia bahu pada persalinan berisiko:
bab 4 - predisposisi distosia bahu
  • Identifikasi dan obati diabetes pada ibu. Tawarkan persalinan elektif dengan induksi maupun seksio sesarea pada ibu dengan diabetes yang usia kehamilannya mencapai 38 minggu dan bayinya tumbuh normal.
  • Selalu bersiap bila sewaktu-waktu terjadi distosia bahu.
  • Kenali adanya distosia seawal mungkin. Upaya mengejan, menekan suprapubis atau fundus, dan traksi berpotensi meningkatkan risiko cedera pada janin.

Tatalaksana

bab 4 - algoritma distosia bahu
a. Tatalaksana Umum
  • Minta bantuan tenaga kesehatan lain, untuk menolong persalinan dan resusitasi neonatus bila diperlukan. Bersiaplah juga untuk kemungkinan perdarahan pascasalin atau robekan perineum setelah tatalaksana.
  • Lakukan manuver McRobert. Dalam posisi ibu berbaring telentang, mintalah ia untuk  menekuk kedua tungkainya dan mendekatkan lututnya sejauh mungkin ke arah dadanya. Mintalah bantuan 2 orang asisten untuk menekan fleksi kedua lutut ibu ke arah dada.
  • Mintalah salah seorang asisten untuk melakukan tekanan secara simultan ke arah lateral bawah pada daerah suprasimfisis untuk membantu persalinan bahu.
gambar 39 gambar 40
Manuver McRobert Penekanan suprasimfisis
  • Dengan memakai sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat tinggi, lakukan tarikan yang mantap dan terus menerus ke arah aksial (searah tulang punggung janin) pada kepala janin untuk menggerakkan bahu depan di bawah simfisis pubis.
Perhatian! Langkah tatalaksana distosia bahu selanjutnya harus dilakukan oleh penolong yang terlatih
b. Tatalaksana Khusus
  • Jika bahu masih belum dapat dilahirkan:
    • Buatlah episiotomi untuk memberi ruangan yang cukup untuk memudahkan manuver internal.
    • Pakailah sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat tinggi, masukkan tangan ke dalam vagina pada sisi punggung bayi.
    • Lakukan penekanan di sisi posterior pada bahu posterior untuk mengadduksikan bahu dan mengecilkan diameter bahu.
    • Rotasikan bahu ke diameter oblik untuk membebaskan distosia bahu.
    • Jika diperlukan, lakukan juga penekanan pada sisi posterior bahu anterior dan rotasikan bahu ke diameter oblik.
  • Jika bahu masih belum dapat dilahirkan setelah dilakukan tindakan di atas:
    • Masukkan tangan ke dalam vagina.
    • Raih humerus dari lengan posterior, kemudian sembari menjaga lengan tetap fleksi pada siku, pindahka lengan ke arah dada. Raih pergelangan tangan bayi dan tarik lurus ke arah vagina. Manuver ini akan memberikan ruangan untuk bahu anterior agar dapat melewati bawah simfisis pubis.
    gambar 41
  • Jika semua tindakan di atas tetap tidak dapat melahirkan bahu, terdapat manuver-manuver lain yang dapat dilakukan, misalnya kleidotomi, simfisiotomi, metode sling atau manuver Zavanelli. Namun manuvermanuver ini hanya boleh dikerjakan oleh tenaga terlatih.

Keterangan Lain :

Upaya Pencegahan
  • Identifikasi dan obati diabetes pada ibu. Tawarkan persalinan elektif dengan induksi maupun seksio sesarea pada ibu dengan diabetes yang usia kehamilannya mencapai 38 minggu dan bayinya tumbuh normal.
  • Selalu bersiap bila sewaktu-waktu terjadi distosia bahu.
  • Kenali adanya distosia seawal mungkin. Upaya mengejan, menekan suprapubis atau fundus, dan traksi berpotensi meningkatkan risiko cedera pada janin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar